RSS

Tulisan-Pengantar Bisnis



Seputar Masalah Puasa
Ketika Allah memerintahkan berpuasa kepada manusi, Allah dalam firmannya menjelaskan bahwa tujuan puasa adalah membentuk manusia supaya menjadi orang-orang yang “muttaqun” (orang-rang yang bertaqwa). Siapakan yang dimaksud dengan orang-orang yang “muttaqun” itu?
Sesuai dengan karakter puasa itu sendiri, setidak-tidaknya ada dua indikasi seseorang bisa disebut sebagai muttaqun yang dimaksudkan oleh Allah, yaitu :
1.      Orang yang bisa mengekang hawa nafsunya
Tujuannya adalah untuk melatih manusia supaya mereka bisa menahan hawa nafsunya. Dengan puasa sebenarnya mengajari manusia untuk menjadi orang yang tidak serakah. Dengan puasa manusia dididik supaya bisa menyikapi hidup ini dengan apa adanya, sebab jika hidup disikapi dengan cara yang berlebihan maka hasilnya tidak malah menjadi baik.
2.      Orang yang punya kepedulian social yang tinggi
Bahwa puasa identik dengan lemas dan lapar, maka dalam puasa Allah punya maksud tertentu yaitu supaya kita tidak hanya merasakan lapar pada perut kita sendiri tapi supaya kita bisa merasakan penderitaan orang lain.
Ciri seseorang yang maqbul puasanya adalah sejauh mana dia puasa sifat social
terhadap sesame manusia. Kalau sebelum mengerjakan puasa seseorang tidak punya kepedulian social, namun setelah puasa dia menjadi welas asih terhadap sesame, itulah yang dinamakan puasanya maqbul. Tapi kalau yang terjadi sebaliknya, sebelum dan sesudah puasa tetap tidak ada perubahan sama sekali bakhilnya, itu diartikan puasanya hanya mendapatkan lapar dan dahaga tanpa mendapatkan faedahdan manfaatnya.

o   Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa
a.       Makan dan Minum
b.      Muntah-muntah yang disengaja
c.       Bersenggama antara suami istri
d.      Datang bulan
e.       Keluar air mani dengan sengaja
f.       Murtad

o   Orang-Orang Yang Boleh Meninggalkan Puasa
a.       Wanita yang sedang haid atau nifas
b.      Orang yang sakit yang diperkirakan akan bertambah parah sakitnya jika dibuat puasa
c.       Orang tua yang sudah renta
d.      Orang yang sedang bepergian jauh
e.       Wanita yang sedang hamil dan menyusui
f.       Para pekerja berat yang tidak punya pilihan lain

Tulisan



Seputar Masalah Shalat
Ciri khas yang membedakan antara wanita yang betul-betul shalihah dengan seseorang wanita yang hanya sekedar “Islam” dapat dilihat sejauh mana dia kontinyu sekaligus khusyu’ dalam melaksanakan shalat disetiap harinya. Shalat adalah salah satu cirri yang paling menonjol untuk menunjukkan bahwa seseorang itu benar-benar sebagai pemeluk agama yang taat atau tidak. Jadi, untuk mengetahui orang itu benar-benar shaleh atau tidak, kita cukup melihat dari seberapa setia dia menyempatkan waktunya untuk shalat ditengah-tengah kesibukannya.
Rahasia yang dapat ditemukan dalam shalat adalah bahwa umat islam dapat menjadi proteksi atau penghalang bagi munculnya perbuatan keji dan mungkar. Dan pada saat bersamaan, kekuatan shalat akan membawa manusia pada kesadaran untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik. Makanya ketika Allah menilai amal perbuatan manusia Allah cukup mengkoreksi shalatnya, manusia bias dianggap baik jika nilai shalatnya baik, begitu juga sebaliknya.
Sekarang muncul pertanyaan, bagaimana dengan adanya kenyataan bahwa banyak orang yang melaksanakan shalat namun tindakan dan kelakuannya itu tidak bias mencegahnya dari perbuatan keji dan mungkar ? Dalam ini yang perlu dipertanyakan sesungguhnya bukan pada eksistensi shalat itu sendiri namun seharusnya lebih mengarah pada yang melakukannya. Apakah orang itu melaksanakan shalat hanya sekedar kewajiban, ataukah orang tersebut melaksanakannya atas dasar keterpaksaan ? Yang jelas, ibadah shalatnya dikerjakan dengan mengikuti aturan-aturan yang ditetapkan agama dengan memenuhi syarat dan rukunnya ditambah dengan tingkat kekhusyu’an yang tinggi, maka kemungkinan besar shalat yang benar-benar sah. Hanya shalat-shalat seperti ini yang nanti akan membawa dampa psikologis bagi pelakunya hingga bias menjaga dirinya dari perbuatan keji dan mungkar. Dan pada saat bersamaan kita akan terdorong untuk berbuat dan bertingkah pada kebajikan.
1.      Syarat-syarat Shalat
·         Beragama Islam
·         Sudah baligh dan berakal
·         Suci dari hadas
·         Suci dari najis
·         Menutup aurat
·         Masuknya waktu
·         Menghadap kiblat
·         Mengetahui mana rukun dan mana yang hanya sekedar sunnah dalam shalat

2.      Rukun-Rukun Shalat
Ø  Niat
Ø  Takbiratul Ihram
Ø  Berdiri tegak
Ø  Membaca surat Al-fatihah
Ø  Ruku’ dengan tuma’ninah
Ø  I’tidal dengan tuma’ninah
Ø  Sujud dua kali dengan tuma’ninah
Ø  Duduk antara dua sujud dengan tuma’ninah
Ø  Duduk tasyahud akhir
Ø  Membaca tasyahud akhir
Ø  Membaca shalawat Nabi pada tasyahud akhir
Ø  Membaca salam yang pertama
Ø  Tertib

3.      Hal-Hal yang membatalkan Shalat
-          Berhadas                                       -       Membelakangi kiblat
-          Terkena najis                                 -       Menambah rukun yang berupa perbuatan
-          Berkata-kata dengan sengaja        -       Tertawa terbahak-bahak
-          Terbukanya aurat                          -       Murtad
-          Mengubah niat                              -       Memakan atau meminum sesuatu
-          Bergerak tiga kali berturut-turut

Pengantar Bisnis ( Produksi )



PRODUKSI

Pengertian Produksi
Produksi merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan erat dengan kegiatan ekonomi. Melalui proses produksi bisa dihasilkan berbagai macam barang yang dibutuhkan oleh manusia. Tingkat produksi juga dijadikan sebagai patokan penilaian atas tingkat kesejahteraan suatu negara. Jadi tidak heran bila setiap negara berlomba - lomba meningkatkan hasil produksi secara global untuk meningkatkan pendapatan perkapitanya.


·         PENGERTIAN PRODUKSI SECARA SEMPIT
Produksi adalah perbuatan atau kegiatan manusia untuk membuat suatu barang atau mengubah suatu barang menjadi barang yang lain

·         PENGERTIAN PRODUKSI SECARA LUAS
produksi merupakan segala perbuatan atau kegiatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung yang ditujukan untuk menambah atau mempertinggi nilai dan guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.

·         PENGERTIAN PRODUKSI SECARA UMUM
Produksi merupakan semua perbuatan atau kegaitan yang tidak hanya mencakup pembuatan barang - barang saja, tetapi dapat juga membuat atau menciptakan jasa pelayanan, seperti acara hiburan, penulisan buku - buku cerita, dan pelayanan jasa keuangan.

·         PRODUKSI SEBAGAI SISTEM DAN PROSES
Produksi sebagai sistem berarti bahwa terdapat hubungan yang saling memberikan pengaruh dan mempengaruhi antara faktor produksi yang satu dan yang lainnya.
Produksi sebagai proses berarti bawa produksi dilakukan melalui tahap demi tahap secara berurutan.
             
·         PENGERTIAN PRODUKSI SECARA EKONOMI
Produksi mengacu pada kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan atau utilitas suatu barang dan jasa.

Kegiatan Produksi Barang Dan Jasa


Kegiatan produksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang atau lembaga untuk menghasilkan atau menambah manfaat (nilai guna) suatu barang dan jasa. Orang atau lembaga yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen. Untuk mendapatkan definisi produksi yang lebih lengkap, hal-hal berikut perlu diperhatikan :


·         Kegiatan produksi dilakukan oleh perusahaan.
·         Tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba.
·         Perusahaan mengombinasikan seluruh sumber daya ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa.
·         Barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Tujuan dari kegiatan produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia sebagai
konsumen. Agar bisa memenuhi kebutuhan konsumen, perusahaan sebagai produsen harus bisa menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang dan jasa. Kegunaan, manfaat, atau nilai guna suatu barang dan jasa adalah kepuasan yang diperoleh dari mengonsumsi suatu barang atau jasa tertentu.
a)      Nilai guna dari suatu barang atau jasa bisa diperoleh dari bentuk (form utility), tempat (place utility), dan waktu (time utility).
b)      Nilai guna bentuk diperoleh karena mengubah bentuk suatu barang menjadi barang lain yang lebih tinggi nilai gunanya. Misalnya, kayu gelondongan yang tidak banyak manfaatnya, diubah bentuknya menjadi kursi atau meja. Kursi atau meja itu, tentu lebih banyak manfaat atau nilai gunanya.
c)      Nilai guna tempat diperoleh karena memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Misalnya, pasir atau kerikil jika masih berada di sungai tidak banyak manfaatnya. Jika dipindahkan ke kota dan dijual di toko bahan bangunan, pasir tersebut baru ada gunanya, yaitu sebagai bahan untuk membuat bangunan.
d)     Nilai guna waktu diperoleh karena menggunakan suatu barang di waktu-waktu tertentu. Misalnya, ketupat lebih tinggi nilai gunanya jika disajikan pada saat Lebaran. Terompet lebih tinggi nilai gunanya jika dibunyikan pada saat menjelang tahun baru.

 Sumber : http://carapedia.com/pengertian_definisi_produksi_info2348.html

  http://artikelterbaru.com/ekonomi/kegiatan-produksi-barang-dan-jasa-20112756.html