RSS

Cerpen



Pentingnya Sebuah Ucapan

Tepat hari ini, dimana hari yang membuatku seharusnya tersenyum bahagia dan hari yang sangat penting dihidupku. Tapi satu kebahagiaan itu hanya untuk menutupi beribu kesedihan dihati aku. Aku berharap kamu adalah seseorang yang pertama mengucapkan ulang tahunku. Harapan itu sangat mustahil buatku karena tidak mungkin dia mengucapkan itu, dia lebih memilih untuk tidur daripada memberikan ucapan itu. Menurutmu, ucapanmu tidak begitu penting setidaknya itu sangat penting untuk aku. Begitu banyak yang aku harapkan untuk hari ini tapi hasilnya malah kosong, hanya teman-temanku lah yang pertama kali mengucapkannya. Sampai esok pagi, aku mengira ada ucapan dari kamu ternyata tidak. Aku tidak tahu apa kamu bener-bener lupa atau sengaja. Aku tuh cuma ingin kamu ada dihari ulang tahunku ini, itu saja sudah lebih dari cukup buat aku, aku tidak ingin apa-apa dari kamu yang hanya aku butuhkan kamu itu saja. Sebegitu sulitkah waktumu itu untukku, sampai akhirnya hari ini tidak ada yang spesial untukku dan untuk hari ini. Kamu mengucapkan itu setelah aku memberi tahu, kenapa aku harus menangis dulu sih baru kamu sadar ?? Aku ingin kamu mengerti dan menghabiskan waktu hari ini bersama. Pekerjaan dan tidurmu lah selalu menjadi hambatan untuk bertemu, tidak usah bertemu untuk berbicara lewat telepon aja itu sulit. Kata sayang dan cinta yang kamu ucapkan untukku itu belum tentu dapat meredakan hati yang sedang menangis. Kamu datang bertemu aku disini sudah meredakan hati ini.
Aku benar-benar tidak bisa membohongi perasaan ini. Aku mencoba untuk tidak menangis lagi malam ini, tapi aku tidak bisa membohongi hati ini apalagi untuk mencoba tertawa saja sulit bagiku. Aku berusaha keras untuk menutupi kesedihan, kekesalan dan kebosanan itu dengan sebuah senyuman. Tersenyumlah yang dapat menyembuhkan segala sesuatu yang aku rasakan saat ini. Selain itu juga, dengan sholat dan berdoa yang paling ampuh menyembuhkan hati aku. Aku merasakan rindu yang tak penah usai, tapi kamu selalu sibuk dengan kerjamu.
Aku memintamu malam ini untuk bertemu aja itu sulit, banyak saja larangan yang ada pada dirimu. Pekerjaanmu memang segalanya tapi aku juga ingin kamu selalu ada untuk aku, begitu sulit untuk kamu lakukan. Aku selalu mengerti dengan apapun yang kamu rasakan, aku selalu ada disaat kamu membutuhkan aku. Dan aku juga ingin kamu mengerti dan memahami apa yang aku rasakan saat ini.